Hallo sobat perminyakan riau,..
hari ini saya mau jelasin nih soal 5 sifat fisik fluida reservoir penting banget untuk temen-temen tau soal ini, apalagi mau lulus mata kuliah teknik reservoir
Fluida reservoir dapar dibedakan dengan membandingkan nilai Gas/Oil Ratio (GOR), gravity/API dan warna. Kelima jenis fluida reservoir adalah sbb:
- Dry Gas
- Wet Gas
- Retrograde Gas
- Black Oil
- Volatile Oil
Ciri-ciri kelima fluida reservoir tersebut akan dibahas di bawah ini.
- Dry Gas
Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat/hidrokarbon berfasa cair baik di dalam reservoir atau di permukaan. Dry gas sebagian besar berupa metana dan memiliki molekul berat yang sedikit sekali.
Diagram fasa fluida reservoir dry gas :
Pressure path tidak memasuki phase envelope dari diagram fasa, sehingga hanya terdapat dry gas di reservoir. Kondisi separator di permukaan juga jatuh di luar phase envelope, sehingga tidak ada liquid yang terbentuk di separator permukaan.
2. Wet Gas
Wet gas sering juga disebut Rich Gas. Reservoir wet gas memiliki metana yang bebih sedikit (<85%) dan etana (C2) yang lebih banyak. Gravity/API sama dengan retrograde gas, namun tidak berubah terhadap waktu dan GOR > 50000 scf/stb
Diagram fasa Wet Gas :
Wet gas memiliki fasa gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase envelope, menyebabkan fasa liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa dikenal sebagai kondensat.
3. Retrograde Gas
Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60 API, berwarna hijau, orange, coklat atau tidak berwarna dan memiliki persentase komponen intermediate (C3, C4 dan C5) yang sangat besar.
Diagram fasa Retrograde Gas :
Retrograde gas memiliki fasa gas di dalam reservoir (titik 1). Ketika tekanan berkurang, fluida akan melewati titik embun/dew point (titik 2) dan liquid akan terkondensasi di dalam reservoir (titik 3). Tekanan reservoir penting untuk dijaga di atas titik embun untuk memaksimalkan recovery dengan cara re-inject dry gas ke dalam reservoir.
4. Black Oil
Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna coklat/kehitaman. Black oil sering juga disebut low-shrinkage crude oil atau ordinary oil.
Diagram fasa Black Oil :
Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi undersaturated, yang berarti gas terlarut bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas terlarut. Penurunan tekanan di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di dalam reservoir. Gas juga terbentuk ketika minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan. Fenomena ini menyebabkan penyusutan/shrinkage minyak.
5. Volatile Oil
Volatile oil memiliki GOR 2000-3300 scf/stb, API sekitar 40 API atau lebih, memiliki komponen intermediate (etana sampai heksana) yang lebih banyak dan kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil. Volatile oil berwarna coklat kehitaman. Gas yang dihasilkan dari volatile oil cenderung lebih kaya dan sama dengan retrograde condensate gas
Diagram Fasa Volatile Oil :
Pada volatile oil, sedikit penurunan tekanan akan mengakibatkan gas terlepasnya gas dari liquid dalam jumlah yang signifikan. Akan tetapi, ketika tekanan terus diturunkan, liquid akan kembali ke dalam bentuk gas dan memiliki kandungan liquid yang sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar