Jumat, 30 Juni 2023

Hallo sobat perminyakan riau,..

hari ini saya mau jelasin nih soal 5 sifat fisik fluida reservoir penting banget untuk temen-temen tau soal ini, apalagi mau lulus mata kuliah teknik reservoir

Fluida reservoir dapar dibedakan dengan membandingkan nilai Gas/Oil Ratio (GOR), gravity/API dan warna. Kelima jenis fluida reservoir adalah sbb:

  1. Dry Gas
  2. Wet Gas
  3. Retrograde Gas
  4. Black Oil
  5. Volatile Oil

Ciri-ciri kelima fluida reservoir tersebut akan dibahas di bawah ini.

  1. Dry Gas

Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat/hidrokarbon berfasa cair baik di dalam reservoir atau di permukaan. Dry gas sebagian besar berupa metana  dan memiliki molekul berat yang sedikit sekali.

Diagram fasa fluida reservoir dry gas :

Pressure path tidak memasuki phase envelope dari diagram fasa, sehingga hanya terdapat dry gas di reservoir. Kondisi separator di permukaan juga jatuh di luar phase envelope, sehingga tidak ada liquid yang terbentuk di separator permukaan.


  2.  Wet Gas

Wet gas sering juga disebut Rich Gas. Reservoir wet gas memiliki metana yang bebih sedikit (<85%) dan etana (C2) yang lebih banyak. Gravity/API sama dengan retrograde gas, namun tidak berubah terhadap waktu dan GOR > 50000 scf/stb


Diagram fasa Wet Gas :

Wet gas memiliki fasa gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase envelope, menyebabkan fasa liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa dikenal sebagai kondensat.

    3.  Retrograde Gas

Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60 API, berwarna hijau, orange, coklat atau tidak berwarna dan memiliki persentase komponen intermediate (C3, C4 dan C5) yang sangat besar.

Diagram fasa Retrograde Gas :

Retrograde gas memiliki fasa gas di dalam reservoir (titik 1). Ketika tekanan berkurang, fluida akan melewati titik embun/dew point (titik 2) dan liquid akan terkondensasi di dalam reservoir (titik 3). Tekanan reservoir penting untuk dijaga di atas titik embun untuk memaksimalkan recovery dengan cara re-inject dry gas ke dalam reservoir.


    4.  Black Oil

Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna coklat/kehitaman. Black oil sering juga disebut low-shrinkage crude oil atau ordinary oil.

Diagram fasa Black Oil  :

Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi undersaturated, yang berarti gas terlarut bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas terlarut. Penurunan tekanan di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di dalam reservoir. Gas juga terbentuk ketika minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan. Fenomena ini menyebabkan penyusutan/shrinkage minyak.


   5.  Volatile Oil

Volatile oil memiliki GOR 2000-3300 scf/stb, API sekitar 40 API atau lebih, memiliki komponen intermediate (etana sampai heksana) yang lebih banyak dan kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil. Volatile oil berwarna coklat kehitaman. Gas yang dihasilkan dari volatile oil cenderung lebih kaya dan sama dengan retrograde condensate gas


Diagram Fasa Volatile Oil :

Pada volatile oil, sedikit penurunan tekanan akan mengakibatkan gas terlepasnya gas dari liquid dalam jumlah yang signifikan. Akan tetapi, ketika tekanan terus diturunkan, liquid akan kembali ke dalam bentuk gas dan memiliki kandungan liquid yang sedikit.

Rabu, 28 Juni 2023

Menghitung Cadangan Minyak dan Gas Bumi ? Begini caranya...

 

Perhitungan Cadangan Migas

Hallo sobat perminyakan, cadangan minyak yang ada di reservoir dapat kita ketahui dengan menghitung jumlah cadangan berdasarkan data-data penunjang yang kita peroleh, ada berbagai cara untuk melakukan perhitungannya

Cadangan adalah kuantitas (jumlah volume) minyak dan gas yang dapat diperoleh atau diproduksikan secara komersial. Beberapa metode perhitungan cadangan diperoleh berdasarkan ketersediaan data, waktu dan dana. Metode perhitungan cadangan migas adalah sebagai berikut :

 

  1. Metode analogi
  2. Metode volumetric
  3. Metode decline curves
  4. Metode material balance
  5. Metode simulasi reservoir

 

METODE ANALOGI

Perhitungan cadangan dengan metode ini dilakukan apabila data yang tersedia sangat minim melalui data yang diperoleh sebelum eksplorasi. Metode volumetrik menggunakan ukuran reservoir, sifat fluida reservoir dan sifat petrofisik batuan dalam penentuan cadangan. Metode analogi dapat digunakan untuk perhitungan cadangan dan keekonomian sebelum eksplorasi lapangan migas.

Persamaan untuk menentukan cadangan metode ini menggunakan BAF (Barrels per Acre Foot)

BAF = 7758 x  Ø  x (1-Swi) x RF / Boi

Ø : porositas batuan ( % )

Swi : initial water saturation / saturasi air awal (%)

RF : recovery factor / faktor perolehan (%)

Boi : Faktor Volume Formasi minyak awal (rb/stb)

 

METODE VOLUMETRIK

Metode volumetrik digunakan untuk menghitung cadangan migas di suatu lapangan yang datanya belum tersedia dengan lengkap. Perhitungan cadangan secara volumetris dapat digunakan untuk mengetahui besarnya initial hydrocarbon in place, ultimate recovery dan recovery factor.

Perhitungan Initial Gas In Place (IGIP)

 

IGIP = 43560  x A x h x Φ x (1-Swi) / Bgi

A : Luas pengeringan (Acres)

h : Ketebalan rata-rata formasi (ft)

ø  : Porositas batuan ( % )

Swi  : Saturasi air awal ( % )

Bgi : Faktor formasi volume gas awal ( cuft/SCF )

 

Perhitungan Initial Oil In Place (IOIP)

IOIP = 7758  x A x h x Φ x (1-Swi) / Boi

 A : Luas pengeringan (Acres)

h : Ketebalan rata-rata formasi (ft)

ø : Porositas batuan ( % )

Swi : Saturasi awal ( % )

Boi : Faktor formasi volume minyak awal (rb/stb)

Perhitungan cadangan secara volumetrik yang lebih lengkap, bisa dilihat di sini.

 

METODE DECLINE CURVE

Metode decline curve digunakan pada reservoir yang telah diproduksi selama beberapa waktu dan memiliki kecendetungan penurunan produksi yang dapat diamati.

Metode decline curve memplot data laju produksi terhadap waktu dalam skala semi-log untuk kemudian digunakan dalam meramalkan penurunan produksi terhadap waktu dan untuk penentuan cadangan migas.

Perhitungan cadangan dengan metode decline curve bisa dilihat di sini.

 

METODE MATERIAL BALANCE

Material balance dari reservoir didasarkan pada prinsip kekekalan massa yang menyatakan bahwa

Jumlah massa suatu sistem akan tetap selama berlangsung perubahan yang bersifat kimia atau fisika.

Secara sederhana, material balance dapat dijelaskan dengan :

Volume yang diproduksi = Volume awal – volume yang tertinggal

Perhitungan cadangan dengan menggunakan metode material balace yang lebih lengkap dapat dilihat di sini.

METODE SIMULASI RESERVOIR

Metode ini terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan memasukkan data ke model, history matching dan peramalan. Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir dan teknik computer.

Simulasi reservoir merupakan aplikasi konsep dan teknik pembuatan model matematis dari suatu system reservoir dengan tujuan agar mendapatkan hidrokarbon (minyak) secara optimal dan ekonomis, model matematis ini terdiri dari persamaan – persamaan yang mengatur aliran dengan metode solusi algorithma, sedangkan simulator adalah suatu kumpulan program computer yang mengaplikasikan model matematik ke dalam computer, dan untuk mencapai tujuan yang di harapkan maka membutuhkan skripsi reservoir, metodologi perhitungan hidrokarbon dan distribusi tekanan sebagai fungsi waktu dan jarak yang tepat.

Simulasi Reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk:

  • Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.
  • Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
  • Identifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
  • Memperkirakan distribusi fluida.
  • Identifikasi adaya hubungan antar layer secara vertikal.
  • Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
  • Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan :
    • Jumlah penambahan sumur produksi
    • Jenis/cara menambah produksi
    • Jumlah penambahan sumur injeksi
    • Sistem/bentuk/luas pattern
  • Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak

 


Peralatan yang digunakan pada metode simulasi reservoir antara lain :

  • Perangkat keras (komputer)
  • Perangkat lunak (simulator)
  • Reservoir sebagai model

 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menggunakan metode simulasi reservoir adalah :

  • Persiapan data
  • Inisialisasi
  • Penyelarasan
  • Peramalan
  • Keekonomian

Selasa, 27 Juni 2023

Fungsi SKK Migas, apa sih SKK Migas Sumbagut ?


 Apasih SKK Migas ? Menurut Wikipedia SKK Migas Adalah...

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (disingkat: SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Badan ini menggantikan BPMIGAS yang dibubarkan Mahkamah Konstitusi pada 13 November 2012 karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945. SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Berikutnya terkait fungsi nih sobat perminyakan... ternyata fungsi SKK Migas sebagai berikut..

SKK Migas menyelenggarakan fungsi: 

  1. memberikan pertimbangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atas kebijaksanaannya dalam hal penyiapan dan penawaran Wilayah Kerja serta Kontrak Kerja Sama; 
  2. melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama; 
  3. mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendapatkan persetujuan; 
  4. memberikan persetujuan rencana pengembangan selain sebagaimana dimaksud dalam poin sebelumnya; 
  5. memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran; 
  6. melaksanakan monitoring dan melaporkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama; dan menunjuk penjual minyak bumi dan/atau gas bumi bagian negara yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi negara.

Nahhh Sobat Perminyakan Riau, kira kira dah paham kan sekarang terkait apa itu SKK Migas dan Fungsinya ..

SKK Migas juga ada perwakilannya loh dan di Riau sendiri SKK Migas Sumbagut adalah yang bertanggung jawab untuk kegiatan Hulu di Riau dan sekitarnya , lebih lengkapnya nanti kita bahas di segment berikutnya okeeee... 

Jumat, 27 Januari 2023

Petroleum System itu apa sih ? Yuk Cari Tau

Hallo, Sahabat Perminyakan

Kira kiraaa disini ada ga yang sering ditanya di kampusnya , apalagi di UIR oleh Bu Hj. Fitrianti sering banget tuh nanya soal apa itu petroleum system , semoga kalian lulus memuaskan ya di mata kuliah beliau, Aaamiin.

Hari ini kita akan belajar bersama terkait Sistem Perminyakan atau dosen kalian dikampus sering dibilang dengan petroleum system kira kira apa aja sih yuk kita cari tau,

Petroleum system adalah konsep yang digunakan dalam upaya mencari minyak dan gas, atau yang dikenal dengan eksplorasi. Konsep ini terdiri dari dua bagian yaitu elemen yang berbeda dan proses geologi.

Adanya sistem ini dapat membantu engineer dalam mengetahui kondisi formasi batuan yang biasanya terdapat minyak dan gas, serta dapat mengetahui syarat apa saja yang wajib ada yang dapat membuat minyak terakumulasi.

Secara sederhana sistem ini dapat memberitahu kita bagaimana proses pembentukan serta persebaran hidrokarbon dari source rock (batuan sumber) hingga sampai ke batuan reservoir dimana batuan ini merupakan tempat terakhir minyak berada, sebelum diproduksi ke permukaan.


Nih berikut Mitra Petro mau menjabarkan secara lengkap terkait.

Petroleum System Elemen

1. Source Rock (Batuan Sumber)

Source rock adalah batuan sumber atau tempat di mana minyak pertama kali terbentuk. Di source rock terdapat endapan sedimen yang mengandung banyak bahan organik.

Karena suhu dan tekanan yang tinggi membuat bahan organik yang ada di source rock berubah menjadi hidrokarbon. Bahan organik yang ada di source rock disebut kerogen, ada 4 jenis kerogen:

Tipe 1

Berupa alga atau plankton, dari lingkungan pengendapan lakustrin dan laguna. Tipe ini dapat menghasilkan minyak ringan dengan kualitas baik dan juga dapat menghasilkan gas yang tergantung pada kondisi thermal dalam pembentukannya.

Memiliki banyak kandungan hidrogen dan sedikit oksigen. Tipe ini terdapat di formasi Green River dan merupakan 3% dari cadangan migas dunia.

Tipe 2

Campuran yang terdiri dari tumbuhan dan mikroorganisme laut plankton, juga merupakan bahan utama minyak dan gas bumi. Lingkungan pengendapannya ada di laut dalam. Mengandung banyak hidrogen dan sedikit karbon.

Tipe 3

Tipe ini menghasilkan gas dan jumlah minyak yang sedikit. Terbentuk dari lingkungan pengendapan darat sampai laut dangkal yang terdiri dari endapan tumbuhan. Kerogen tipe ini memiliki oksigen yang lebih tinggi dari tipe 1 dan 2, serta memiliki hidrogen yang sedikit. Kerogen ini berupa dry gas dan juga batubara.

Tipe 4

Kerogen ini terbentuk dari sisa-sisa bahan organik setelah erosi terjadi. Memiliki banyak kandungan karbon dan sedikit hidrogen. Tipe ini tidak berpotensi menghasilkan migas.

Setelah mengetahui keempat tipe di atas, maka yang perlu anda tahu bahwa standar minimal untuk mengukur keekonomisan dari jumlah total hidrokarbon di source rock yaitu 0.5%.

2. Migration (Migrasi)

Migration atau migrasi merupakan proses yang terjadi sehingga hidrokarbon dapat berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

Migrasi dapat terjadi oleh karena adanya suhu dan tekanan sehingga secara alami hidrokarbon akan berpindah ke tempat yang memiliki suhu dan tekanan yang lebih rendah.

Selain itu syarat lainnya juga tempat yang nanti akan dituju oleh hidrokarbon haruslah batuan yang permeable (dapat meloloskan/dilewati fluida), dan pastinya reservoir memiliki permeable yang lebih besar dari permeable yang ada di source rock.

Proses ini terdiri dari dua bagian yaitu primary migration dan secondary migration:

Primary migration, ini adalah migrasi yang terjadi secara langsung, dari source rock ke reservoir.

Secondary migration, adalah migrasi yang terjadi di reservoir itu sendiri, yaitu dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal, serta tempat yang memiliki tekanan dan suhu yang lebih rendah.

3. Reservoir Rock (Batuan Sumber)

Reservoir rock adalah batuan reservoir yang menjadi tempat dimana terakumulasinya minyak setelah bermigrasi dari source rock.

Reservoir umumnya terdiri dari batuan sandstone atau batuan karbonat seperti batu dolomit dan batu gamping yang memiliki porositas 15-30% dengan permeabilitas minimum untuk gas 1mD (mili darcy) dan minyak ringan 10 mD.

4. Trap (Jebakan)

Trap merupakan batuan yang impermeable, berfungsi sebgai jebakan, sehingga dapat menjebak minyak agar terperangkap dan tidak bermigrasi ke tempat lain.

Trap harus terdiri dari batuan seal/caprock sebagai batuan penutup dan batuan reservoir sebagai tempat hidrokarbon tersimpan.

Waktu pembentukan trap sangat berpengaruh dengan waktu migrasi, jika trap terbentuk lebih awal dari porses migrasi maka minyak akan berada di dalam trap dan jika yang terjadi sebaliknya maka hidrokarbon pastinya telah melewati trap.

Ada tiga tipe trap:

Jebakan Struktural, dipengaruhi oleh kejadian tektonik, berbentuk seperti lipatan atau patahan.

Jebakatan Stratigrafi, terjadi akibat perubahan tipe batuan, ketidakselarasan, atau akibat sedimentasi lainnya seperti reef/buildups.

Jebakan Kombinasi, merupakan kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Ini merupakan perangkap yang terjadi akibat kerjasama dari dua jenis jebakan dalam menjebak minyak dan gas.

Trap atau jebakan adalah faktor yang cukup penting yang dapat digunakan untuk memprediksi letak atau tempat tersimpannya minyak sebelum dilakukan pengeboran eksplorasi.

5. Cap Rock/Seal Rock (Batuan Penutup)

Agar minyak yang berada di reservoir tidak bermigrasi ke permukaan yang lebih dangkal, maka dibutuhkan lapisan batuan yang dinamakan seal rock atau cap rock.

Fungsi utama dari batuan jenis ini yaitu sebagai penutup, untuk mencegah fluida hidrokarbon bermigrasi ke atas.

Batuan ini biasanya terdiri dari shale, mudstone, salt, dan lain-lain. Serta memiliki sifat yang impermeable atau tidak dapat dilewati fluida.

Petroleum System Proses

Ini merupakan serangakaian proses yang terjadi pada setiap bagian yang ada dalam sistem itu sendiri.

1. Generation (Pematangan)

Generation atau pematangan merupakan proses dimana bahan organik yang ada di source rock dapat berubah menjadi hidrokarbon, yang diakibatkan oleh adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta waktu yang sangat lama.

2. Migration (Migrasi)

Migration adalah proses migrasi atau berpindahnya hidrokarbon yang sudah matang ke reservoir, dan juga proses migrasi yang terjadi di reservoir itu sendiri.

3. Accumulation (Akumulasi)

Accumulation merupakan proses terakumulasinya hidrokarbon direservoir yang didukung oleh adanya trap sehingga hidrokarbon tidak dapat berpindah ke tempat yang lain.

4. Preservation (Sisa)

Ini adalah sisa hidrokarbon yang tetap ada dalam reservoir dan tidak terpengaruh oleh proses water washing dan biodegration.

5. Timing (Waktu)

Timing ini adalah waktu yang diperlukan oleh trap untuk terbentuk sebelum dan selama proses migrasinya hidrokarbon.


Nah Mitra Petro, Itulah beberapa penjelasan tentang apa itu petroleum system yang kedepannya saya harap dapat saya perbanyak lagi materinya di waktu yang akan datang, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.