Jumat, 27 Januari 2023

Petroleum System itu apa sih ? Yuk Cari Tau

Hallo, Sahabat Perminyakan

Kira kiraaa disini ada ga yang sering ditanya di kampusnya , apalagi di UIR oleh Bu Hj. Fitrianti sering banget tuh nanya soal apa itu petroleum system , semoga kalian lulus memuaskan ya di mata kuliah beliau, Aaamiin.

Hari ini kita akan belajar bersama terkait Sistem Perminyakan atau dosen kalian dikampus sering dibilang dengan petroleum system kira kira apa aja sih yuk kita cari tau,

Petroleum system adalah konsep yang digunakan dalam upaya mencari minyak dan gas, atau yang dikenal dengan eksplorasi. Konsep ini terdiri dari dua bagian yaitu elemen yang berbeda dan proses geologi.

Adanya sistem ini dapat membantu engineer dalam mengetahui kondisi formasi batuan yang biasanya terdapat minyak dan gas, serta dapat mengetahui syarat apa saja yang wajib ada yang dapat membuat minyak terakumulasi.

Secara sederhana sistem ini dapat memberitahu kita bagaimana proses pembentukan serta persebaran hidrokarbon dari source rock (batuan sumber) hingga sampai ke batuan reservoir dimana batuan ini merupakan tempat terakhir minyak berada, sebelum diproduksi ke permukaan.


Nih berikut Mitra Petro mau menjabarkan secara lengkap terkait.

Petroleum System Elemen

1. Source Rock (Batuan Sumber)

Source rock adalah batuan sumber atau tempat di mana minyak pertama kali terbentuk. Di source rock terdapat endapan sedimen yang mengandung banyak bahan organik.

Karena suhu dan tekanan yang tinggi membuat bahan organik yang ada di source rock berubah menjadi hidrokarbon. Bahan organik yang ada di source rock disebut kerogen, ada 4 jenis kerogen:

Tipe 1

Berupa alga atau plankton, dari lingkungan pengendapan lakustrin dan laguna. Tipe ini dapat menghasilkan minyak ringan dengan kualitas baik dan juga dapat menghasilkan gas yang tergantung pada kondisi thermal dalam pembentukannya.

Memiliki banyak kandungan hidrogen dan sedikit oksigen. Tipe ini terdapat di formasi Green River dan merupakan 3% dari cadangan migas dunia.

Tipe 2

Campuran yang terdiri dari tumbuhan dan mikroorganisme laut plankton, juga merupakan bahan utama minyak dan gas bumi. Lingkungan pengendapannya ada di laut dalam. Mengandung banyak hidrogen dan sedikit karbon.

Tipe 3

Tipe ini menghasilkan gas dan jumlah minyak yang sedikit. Terbentuk dari lingkungan pengendapan darat sampai laut dangkal yang terdiri dari endapan tumbuhan. Kerogen tipe ini memiliki oksigen yang lebih tinggi dari tipe 1 dan 2, serta memiliki hidrogen yang sedikit. Kerogen ini berupa dry gas dan juga batubara.

Tipe 4

Kerogen ini terbentuk dari sisa-sisa bahan organik setelah erosi terjadi. Memiliki banyak kandungan karbon dan sedikit hidrogen. Tipe ini tidak berpotensi menghasilkan migas.

Setelah mengetahui keempat tipe di atas, maka yang perlu anda tahu bahwa standar minimal untuk mengukur keekonomisan dari jumlah total hidrokarbon di source rock yaitu 0.5%.

2. Migration (Migrasi)

Migration atau migrasi merupakan proses yang terjadi sehingga hidrokarbon dapat berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

Migrasi dapat terjadi oleh karena adanya suhu dan tekanan sehingga secara alami hidrokarbon akan berpindah ke tempat yang memiliki suhu dan tekanan yang lebih rendah.

Selain itu syarat lainnya juga tempat yang nanti akan dituju oleh hidrokarbon haruslah batuan yang permeable (dapat meloloskan/dilewati fluida), dan pastinya reservoir memiliki permeable yang lebih besar dari permeable yang ada di source rock.

Proses ini terdiri dari dua bagian yaitu primary migration dan secondary migration:

Primary migration, ini adalah migrasi yang terjadi secara langsung, dari source rock ke reservoir.

Secondary migration, adalah migrasi yang terjadi di reservoir itu sendiri, yaitu dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal, serta tempat yang memiliki tekanan dan suhu yang lebih rendah.

3. Reservoir Rock (Batuan Sumber)

Reservoir rock adalah batuan reservoir yang menjadi tempat dimana terakumulasinya minyak setelah bermigrasi dari source rock.

Reservoir umumnya terdiri dari batuan sandstone atau batuan karbonat seperti batu dolomit dan batu gamping yang memiliki porositas 15-30% dengan permeabilitas minimum untuk gas 1mD (mili darcy) dan minyak ringan 10 mD.

4. Trap (Jebakan)

Trap merupakan batuan yang impermeable, berfungsi sebgai jebakan, sehingga dapat menjebak minyak agar terperangkap dan tidak bermigrasi ke tempat lain.

Trap harus terdiri dari batuan seal/caprock sebagai batuan penutup dan batuan reservoir sebagai tempat hidrokarbon tersimpan.

Waktu pembentukan trap sangat berpengaruh dengan waktu migrasi, jika trap terbentuk lebih awal dari porses migrasi maka minyak akan berada di dalam trap dan jika yang terjadi sebaliknya maka hidrokarbon pastinya telah melewati trap.

Ada tiga tipe trap:

Jebakan Struktural, dipengaruhi oleh kejadian tektonik, berbentuk seperti lipatan atau patahan.

Jebakatan Stratigrafi, terjadi akibat perubahan tipe batuan, ketidakselarasan, atau akibat sedimentasi lainnya seperti reef/buildups.

Jebakan Kombinasi, merupakan kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Ini merupakan perangkap yang terjadi akibat kerjasama dari dua jenis jebakan dalam menjebak minyak dan gas.

Trap atau jebakan adalah faktor yang cukup penting yang dapat digunakan untuk memprediksi letak atau tempat tersimpannya minyak sebelum dilakukan pengeboran eksplorasi.

5. Cap Rock/Seal Rock (Batuan Penutup)

Agar minyak yang berada di reservoir tidak bermigrasi ke permukaan yang lebih dangkal, maka dibutuhkan lapisan batuan yang dinamakan seal rock atau cap rock.

Fungsi utama dari batuan jenis ini yaitu sebagai penutup, untuk mencegah fluida hidrokarbon bermigrasi ke atas.

Batuan ini biasanya terdiri dari shale, mudstone, salt, dan lain-lain. Serta memiliki sifat yang impermeable atau tidak dapat dilewati fluida.

Petroleum System Proses

Ini merupakan serangakaian proses yang terjadi pada setiap bagian yang ada dalam sistem itu sendiri.

1. Generation (Pematangan)

Generation atau pematangan merupakan proses dimana bahan organik yang ada di source rock dapat berubah menjadi hidrokarbon, yang diakibatkan oleh adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta waktu yang sangat lama.

2. Migration (Migrasi)

Migration adalah proses migrasi atau berpindahnya hidrokarbon yang sudah matang ke reservoir, dan juga proses migrasi yang terjadi di reservoir itu sendiri.

3. Accumulation (Akumulasi)

Accumulation merupakan proses terakumulasinya hidrokarbon direservoir yang didukung oleh adanya trap sehingga hidrokarbon tidak dapat berpindah ke tempat yang lain.

4. Preservation (Sisa)

Ini adalah sisa hidrokarbon yang tetap ada dalam reservoir dan tidak terpengaruh oleh proses water washing dan biodegration.

5. Timing (Waktu)

Timing ini adalah waktu yang diperlukan oleh trap untuk terbentuk sebelum dan selama proses migrasinya hidrokarbon.


Nah Mitra Petro, Itulah beberapa penjelasan tentang apa itu petroleum system yang kedepannya saya harap dapat saya perbanyak lagi materinya di waktu yang akan datang, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.